Kamis, 29 November 2012

Israel: Hasil Voting PBB Tak Akan Mengubah Kondisi di Palestina


Yerusalem - Peningkatan status Palestina di PBB menuai kecaman dari Israel yang merupakan seteru lamanya. Israel menegaskan, kemenangan Palestina dalam voting Sidang Majelis Umum PBB tidak akan mengubah kondisi apapun di lapangan.
"Keputusan di PBB tidak akan mengubah apapun di lapangan. Hal ini tidak akan mendorong berdirinya negara Palestina, justru semakin menjauhkan," ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, seperti dilansir AFP, Jumat (30/11/2012).
"Tangan Israel selalu terbuka untuk perdamaian, tapi yang jelas negara Palestina tidak akan pernah berdiri tanpa pengakuan dari Israel sebagai negara rakyat Yahudi," imbuhnya.
Israel bersama dengan Amerika Serikat (AS) merupakan dua di antara 9 negara yang tidak mendukung permohonan peningkatan status Palestina di PBB. Dalam Sidang Majelis Umum PBB yang digelar di New York pada Kamis (29/11), Palestina mendapat dukungan mayoritas yakni 138 anggota majelis umum PBB.
Sedangkan dalam pidatonya di hadapan anggota PBB, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan pengakuan oleh PBB atas Palestina ini menjadi kesempatan terakhir bagi terciptanya perdamaian dengan Israel. Selama 22 menit, Abbas menyampaikan keinginannya untuk melakukan perundingan kembali demi mencapai solusi penyelesaian dengan Israel.
"Setiap suara yang mendukung usaha kami merupakan suara keberanian yang sangat berharga bagi kami, dan setiap negara yang memberi dukungan terhadap permohonan status Palestina sebagai negara pemantau non-anggota, berarti telah menegaskan dukungan moral bagi kebebasan dan HAM serta perdamaian," tutur Abbas yang disambut tepuk tangan anggota PBB.
"Majelis Umum terpanggil untuk mengeluarkan 'sertifikat lahir' bagi negara Palestina," imbuhnya. (detik.com/30/11/12)
Israel: Hasil Voting PBB Tak Akan Mengubah Kondisi di Palestina

Yerusalem - Peningkatan status Palestina di PBB menuai kecaman dari Israel yang merupakan seteru lamanya. Israel menegaskan, kemenangan Palestina dalam voting Sidang Majelis Umum PBB tidak akan mengubah kondisi apapun di lapangan.
"Keputusan di PBB tidak akan mengubah apapun di lapangan. Hal ini tidak akan mendorong berdirinya negara Palestina, justru semakin menjauhkan," ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, seperti dilansir AFP, Jumat (30/11/2012).
"Tangan Israel selalu terbuka untuk perdamaian, tapi yang jelas negara Palestina tidak akan pernah berdiri tanpa pengakuan dari Israel sebagai negara rakyat Yahudi," imbuhnya.
Israel bersama dengan Amerika Serikat (AS) merupakan dua di antara 9 negara yang tidak mendukung permohonan peningkatan status Palestina di PBB. Dalam Sidang Majelis Umum PBB yang digelar di New York pada Kamis (29/11), Palestina mendapat dukungan mayoritas yakni 138 anggota majelis umum PBB.
Sedangkan dalam pidatonya di hadapan anggota PBB, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan pengakuan oleh PBB atas Palestina ini menjadi kesempatan terakhir bagi terciptanya perdamaian dengan Israel. Selama 22 menit, Abbas menyampaikan keinginannya untuk melakukan perundingan kembali demi mencapai solusi penyelesaian dengan Israel.
"Setiap suara yang mendukung usaha kami merupakan suara keberanian yang sangat berharga bagi kami, dan setiap negara yang memberi dukungan terhadap permohonan status Palestina sebagai negara pemantau non-anggota, berarti telah menegaskan dukungan moral bagi kebebasan dan HAM serta perdamaian," tutur Abbas yang disambut tepuk tangan anggota PBB.
"Majelis Umum terpanggil untuk mengeluarkan 'sertifikat lahir' bagi negara Palestina," imbuhnya. (detik.com/30/11/12)

------------------------------------------------------------------------
Alat pengecil perut paling laris saat ini harga PROMO hanya 85.000 klik http://bit.ly/R6SW3c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar